Ketika anda berkumpul dengan keluarga dan teman-teman untuk menikmati
makanan hangat di sebuah acara liburan, rencana anda mungkin terfokus
pada duduk mengelilingi sebuah meja, di depan televisi menonton
pertandingan besar, atau di dalam pusat perbelanjaan.
Menjaga Kelestarian Hutan
Hutan adalah paru-paru dunia yang sangat penting bagi kehidupan kita. Hutan merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Saat ini, jumlah hutan di dunia semakin berkurang, terutama di Indonesia. Masyarakat terus menerus mengambil sumber daya alam yang ada di hutan tanpa menjaganya. Pohon-pohon ditebang untuk dimanfaatkan tanpa menanam pohon lain sebagai pengganti, sehingga hutan menjadi gundul dan dapat menyebabkan tanah longsor atau banjir saat musim penghujan tiba. Selain itu, jika hutan habis maka bumi ini akan semakin panas dan alam tidak seimbang lagi.
Pentingnya Pelestarian Hutan
Hutan adalah paru-paru dunia. Seperti tubuh kita, paru-paru sangat penting untuk mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam tubuh. Begitu pula hutan, ia sangat penting bagi kehidupan kita untuk memberikan udara yang segar dan sejuk. Bukan hanya bagi kehidupan kita, tapi juga hewan-hewan yang tinggal di hutan. Jika hutan ditebangi untuk kepentingan manusia sendiri, selain suplai oksigen di bumi menjadi berkurang, hewan-hewan pun akan kehilangan tempat hidupnya. Oleh karena itu, pelestarian hutan sangatlah penting kita lakukan.
Seperti yang kita ketahui, belakangan ini bencana tanah longsor sering terjadi di Indonesia dan memakan banyak korban. Mengapa itu bisa terjadi? Salah satu penyebabnya adalah gundulnya hutan sehingga menyebabkan pengikisan tanah dan memicu terjadinya tanah longsor. Lalu siapa yang harus disalahkan? Itu bukan pertanyaan yang tepat. Yang harus dipertanyakan adalah bagaimana cara menanggulanginya?
Cara Menjaga Kelestarian Hutan
Ada berbagai cara untuk menjaga kelestarian hutan:
1. Tidak mencoret-coret pohon dan bebatuan di hutan. Kebiasaan ini sangat sering terjadi. Padahal, mencoret-coret pohon dan bebatuan akan menutupi stomata atau tempat keluar masuknya udara dalam pohon dan bebatuan itu sendiri. Hal tersebut dapat mengganggu pertukaran udara dari sel tumbuhan ke lingkungan sekitar. Selain itu juga membuat keindahan hutan menjadi berkurang.
2. Tidak membuang sampah maupun puntung rokok di hutan. Sampah yang dibuang di hutan akan membuat hutan menjadi kotor. Yang lebih berbahaya adalah jika puntung rokok yang belum mati benar dibuang di hutan, maka dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.
3. Kurangi penggunaan kertas berlebih. Apa hubungannya kertas dengan hutan? Tentu saja ada. Kertas dibuat dari getah pepohonan di hutan. Dengan menekan penggunaan kertas, penebangan pohon akan berkurang.
4. Sistem tebang pilih dan tebang tanam. Jika akan menebang pohon untuk dimanfaatkan, lakukan system tebang pilih yaitu dengan memilih tanaman yang akan ditebang. Pohon yang layak ditebang adalah yang sudah tua. Selain itu penebangan juga harus diberi jarak, bukannya satu tempat ditebang semua. Lakukan juga system tebang tanam, yaitu penebangan yang diiringi dengan penanaman pohon baru.
5. Mencegah penebangan liar. Saat ini kasus penebangan liar atau illegal logging semakin banyak terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, pengawasan hutan harus semakin ditingkatkan. Selain itu, diperlukan adanya hukum yang kuat bagi para pelaku karena telah merugikan Negara.
6. Melakukan reboisasi atau penghijauan. Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah gundul. Hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan hutan dan untuk mencegah terjadinya erosi, tanah longsor maupun banjir.
Itulah beberapa cara untuk melestarikan hutan. Marilah kita jaga kelestarian hutan kita. Melestarikan hutan sama halnya dengan menyelamatkan bumi kita, karena hutan dapat mengurangi pemanasan global atau global warming.
Manfaat Hutan
Tapi, anda mungkin berharap sesekali menghabiskan akhir pekan anda untuk berjalan-jalan di hutan. Bisa juga mengunjungi sebuah perkebunan dengan banyak pohon rindang di dalamnya atau mungkin taman kota untuk sekedar menghirup udara segar. Udara segar dapat menyegarkan dan dapat membantu memfokuskan kembali hal-hal yang perlu anda lakukan di liburan anda.Bahkan jika kita tidak tinggal di dekat hutan, kita semua merasakan manfaat dari oksigen untuk pernapasan kita yang diberikan pohon setiap hari. Dibawah ini adalah 10 alasan mengapa kita harus bersyukur kepada hutan:
1. Menyerap dan menyimpan karbon – Karena pohon menyerap karbon dioksida dan mengubahnya menjadi kayu, di mana karbon tetap terikat selama ratusan atau bahkan ribuan tahun, hutan merupakan bagian penting dari sistem iklim bumi. Pohon yang tumbuh menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam akar, daun, dan tanah hutan.
2. Rumah bagi orang-orang – Tiga ratus juta orang di seluruh dunia secara aktif hidup di hutan dan tergantung pada mereka secara langsung sebagai sumber makanan, obat dan mata pencaharian.
3. Sumber pekerjaan dan mata pencaharian – Lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia bergantung pada hutan sampai batas tertentu untuk mata pencaharian mereka, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sekitar 60 juta masyarakat adat sepenuhnya tergantung pada hutan untuk semua aspek kelangsungan hidup mereka. Dan sekitar 10 juta orang yang dipekerjakan dalam pengelolaan hutan dan konservasi di seluruh dunia.
4. Sebagai bahan untuk furniture, kertas, kayu bakar dan produk lainnya – Sekitar 30 persen dari hutan dunia digunakan untuk produk kayu dan produk non-kayu (seperti makanan, damar, obat-obatan, dll).
5. Habitat untuk mamalia, burung, serangga – Hutan adalah rumah bagi hampir setengah dari spesies di dunia, dengan beberapa keanekaragaman hayati terkaya ditemukan di hutan tropis. Serangga dan cacing membantu siklus nutrisi tanah. Banyak spesies langka yang terancam punah, seperti orangutan, gorila dan panda, tergantung pada keberadaan hutan lindung.
6. Mencegah banjir – Selama musim hujan, hutan dataran rendah membantu penyerapan air dan memperlambat aliran air, mencegah kerusakan tanah, properti dan bangunan. Hutan dataran rendah juga merupakan habitat yang spektakuler untuk berbagai satwa liar.
7. Konservasi tanah dan air – Pohon merupakan bagian penting dari siklus air. Dengan membantu memperlambat arus, memungkinkan air untuk terserap ke dalam tanah. Hutan dapat melestarikan persediaan air tanah yang sangat berguna baik itu untuk manusia sebagai air minum, maupun untuk ikan dan kehidupan air lainnya di dekat sungai. Pohon juga membantu menahan tanah tetap pada tempatnya, mengurangi erosi oleh air dan angin.
8. Mengatur iklim regional – Ketika pohon ditanam di kota-kota, mereka dapat membantu meringankan efek “pulau yang panas” dengan menyediakan naungan untuk rumah dan bangunan serta mengurangi penggunaan energi untuk pendingin udara di musim panas. Bila ditanam dengan strategis, mereka dapat memberikan hambatan angin yang efektif. Hutan besar juga berperan dalam pola cuaca, curah hujan dan iklim mikro. Hutan hujan Amazon, misalnya, mereka berperan dalam terjadinya hujan yang teratur untuk tanah di selatan, yang merupakan daerah pertanian produktif dan diperkirakan juga meningkatkan curah hujan di Great Plains Amerika Serikat.
9. Keindahan alam – pohon dan hutan merupakan sumber inspirasi manusia dan kenikmatan – bahkan jika dilihat dari jauh. Pohon adalah simbol kehidupan, dan di zaman modern ini, semua manusia bergantung pada pohon sebagai penopang lingkungan. Sebuah polling oleh The Nature Conservancy menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen orang Amerika melaporkan bahwa pohon memberi mereka perasaan damai dan ketenangan
.
10. Aktivitas outdoor – Kawasan hutan lindung dan taman kota seringkali digunakan untuk menjadi ruang bagi bermacam kegiatan yang bermanfaat seperti olahraga (hiking, bersepeda), bird-watching, rekreasi, pariwisata atau kegiatan pendidikan. Berjalan di hutan pun bisa menjadi sumber pembaruan spiritual bagi banyak orang, melalui suara angin yang melewati pepohonan, suara burung hantu, gemerisik hewan kecil atau daun kering yang bergesekan.
sumber : http://jujubandung.blogspot.com/2013/06/menjaga-kelestarian-hutan.html
sumber foto: Nevi Aprillia Bambang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar